Syamsu Niang: Soppeng Miskin Ditengah Lumbung Beras!


SOPPENG,Upeks
Pasangan kandidat Bupati dan Wakil Bupati Soppeng yang berencana akan maju di Pilkada Soppeng 2010 mendatang melalui jalur persorangan Drs Syamsu Niang MPd dengan Drs A Hendra Pabeangi MSi (Saudarata) sekaitan sosialisasi pasangan ini untuk maju pada Pilkada Soppeng dalam dialog Warung kopi Saddang Watansoppeng Senin (19/10) menghentak
sekira 60 pengunjung Warung kopi Saddang Watansoppeng dengan berbagai statemen menarik tentang Soppeng Senin (19/10).
Menurut Syamsu Niang yang juga Wakil Ketua DPRD Makassar dihadapan sekira 60 pengunjung warkop ini yang terdiri dari aktivis LSM,aktivis Parpol dan sejumlah PNS , kunjungannya ke Warkop ini adalah bagian dari kunjungan ‘Saudarata’ mengunjungi saudaranya dan memperkenalkan diri siapa sebenarnya Syamsu Niang
Beberapa hal yang di sorot Syamsu Niang dalam dialog ini antara lain terkait kemuduran Kabupaten Soppeng di beberapa sektor “Menurut data BPS yang dimuat disalah satu media harian, angka kemiskinan di Kabupaten Soppeng saat mencapai 50,21%. Kita miskin di tengah lumbung beras,apa yang salah?kita harus membuat regulasi untuk kesejahteraan rakyat Soppeng,kita harus ciptakan enterpreuneurship di setiap desa,olehnya program saya bersama datu Hendra kalau terpilih jadi Bupati,setiap desa harus kita berikan dana stimulus sebesar Rp 1 milyar per desa,kalau tidak dikasih begitu tidak akan berubah kabupaten Soppeng. Tapi dana stimulus ini tidak diberikan begitu saja tapi harus melalui pendampingan sehingga masyarakat desa bisa lebih paham tentang pertanian yang baik dan lain sebagainya”ujarnya
“Bila saya jadi Bupati,saya akan aktif mencari investor untuk kesejahteraan masyarakat Soppeng, Saya terharu dengan apa yang dilakukan oleh Gubernur Gorontalo yang aktif mencari dana dan investor sehingga Gorontalo maju dengan begitu pesat. Jadi kalau ada Bupati yang hanya di Soppeng terus,atau di Bantaeng terus atau di Makassar terus, itu Bupati malas namanya. Bupati itu harus bekerja tidak boleh tidak,makanya saya sampaikan kepada datu Hendra, saya yang cari uang Bapak yang belanjakan,tidak ada lagi ban serep. Jangan sampai ada yang mengatakan Datu Hendra dijadikan Syamsu Niang sebagaibanSerep, tidak begitu dalam pengelolaan pemerintahan”ujarnya (Agus Setiawan)

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com